Ada 25 orang Nabi dan Rasul yang wajib diimani dan diketahui oleh setiap muslim. Salah satu dari 25 Nabi sekaligus Rasul tersebut adalah Nabi Sulaiman as. Nabi Sulaiman as ada di urutan ke-18, sesudah Nabi Daud as dan sebelum Nabi Ilyas as.
Sulaiman (bahasa Arab: سليمان; bahasa Ibrani: שְׁלֹמֹה; bahasa Ibrani Standar: Šəlomo; bahasa Ibrani Tiberia: Šəlōmōh, bermakna "damai") (sekitar 975 – 935 SM) merupakan seorang raja Israel, dan anak Raja Daud. Namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam Al-Quran. Sejak kecil ia telah menunjukkan kecerdasan dan ketajaman pikirannya. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 970 SM. Ia wafat di Rahbaam, Baitul Maqdis-Israel.
Allah SWT mengangkatnya sebagai nabi dan rasul. Setelah Sulaiman cukup umur dan ayahandanya wafat, Sulaiman diangkat menjadi raja di kerajaan Israil. Ia berkuasa tak hanya atas manusia, namun juga atas binatang dan makhluk halus seperti jin dan lain-lain serta dapat memahami bahasa semua binatang atau hewan. Nabi Sulaiman memiliki istana yang sangat indah tiada tandingnya. Dibangun dengan gotong royong manusia, binatang, dan jin. Dindingnya terbuat dari batu pualam, tiang dan pintunya dari emas dan tembaga, atapnya dari perak, hiasan dan ukirannya dari mutiara dan intan, berlian, pasir di taman ditaburi mutiara, dan sebagainya. Nabi Sulaiman as diberi kekuatan atau mukjizat yang menakjubkan oleh Allah Ta'ala salah satunya berupa Cincin. Dan kalau beliau memakai cincinnya (Cincin Nabi Sulaiman) maka Jin, setan, manusia dan binatang binatang hadir, berada dibawah kekuasaannya tuduk serta patuh.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi Sulaiman memohon kepada Allah, "Yaa Allah", Engkau telah menundukkan bagiku manusia, jin, binatang buas, burung burung dan para malaikat. Yaa Allah, aku ingin menangkap iblis, memenjarakan, merantai serta mengikatnya, sehingga manusia tidak melakukan dosa dan maksiat lagi.
Allah Ta'alaa kemudian mewahyukan kepada Nabi Sulaiman as, "Wahai Sulaiman, tidak ada baiknya jika iblis ditangkap". Tapi Nabi Sulaiman as tetap memohon, "Ya Allah, keberadaan mahluk terkutuk ini tidak ada kebaikan didalamnya".
Allah berfirman, "Jika iblis ditangkap maka banyak pekerjaan manusia yang akan ditinggalkan. Nabi Sualiman berkata, "Yaa Allah. aku ingin menangkap makhluk terkutuk ini selama beberapa hari saja. Allah menjawab, "Bismillah (dengan menyebut nama Nama Allah), tangkaplah iblis". Kemudian Nabi Sulaiman as, dapat menangkap iblis, mengikat dan memenjarakannya.
Sementara itu, Nabi Sulaiman as yang seorang raja agung ternyata dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya beliau lebih memilih makan dari hasil jerih payahnya sendiri yaitu dengan membuat kerajinan tas untuk dijual ke pasar. Beliau lebih memilih tidak makan dari uang kerajaan. Padahal menurut riwayat, tiap hari dapur kerajaan Nabi Sulaiman memasak 4000 unta, 5000 sapi dan 6000 kambing. Makanan itu dibagikan kepada masyarakat dan anggota kerajaan. Nabi Sulaiman pemimpin yang sederhana, yang makan dari hasil usahanya sendiri dengan menjual tas tas buatannya di pasar.
Nah, ketika iblis sudah ditangkap. Suatu pagi, Nabi Sulaiman as mengutus pekerjanya untuk menjual tas tas buatannya ke pasar. Namun ternyata mereka mendapati pasar tutup semua tak ada yang berjualan. Lalu mereka memberitahukan hal itu kepada Nabi Sulaiman as. Nabi Sulaiman as, bertanya :"Apa yang telah terjadi?" Pekerjanya menjawab, "Kami tidak tahu". Maka malam itu Nabi Sulaiman as, tidak makan hanya minum air saja.
Hari berikutnya, anak buah Nabi Sulaiman as kembali menuju pasar hendak menjual tas tas produksi Nabi Sulaiman as. Ternyata kembali mereka mendapati pasar masih sepi seperti kemarin. Pasar pasar pada tutup, orang orang menuju kuburan mengingat kematian, menangis dan meratap. Mereka sibuk mempersiapkan bekal menuju ke akhirat tanpa memperdulikan lagi keindahan duniawi.
Nabi Sulaiman as, yang heran dengan sikap masyarakat itu lalu bertanya kepada Allah, "Yaa Allah", apa yang sebenarnya telah terjadi? Kenapa orang orang tidak bekerja mencari nafkah? Lalu, Allah mewahyukan kepada Nabi Sulaiman, "Wahai Sulaiman, engkau telah menangkap iblis itu, sehingga akibatnya manusia tidak bergairah bekerja mencari nafkah. Bukankah sebelumnya telah KU_katakan kepadamu bahwa menangkap iblis tidak mendatangkan kebaikan.
Setelah mendapat jawaban dari Allah, maka Nabi Sulaiman as segera melepaskan iblis dari penjara. Keesokan harinya, orang orang kembali ke pasar, mereka membuka kiosnya masing masing. Orang orang kembali bersemangat bekerja mencari harta dunia untuk makan dan memenuhi kebutuhannya. Jadi ternyata kalau tidak ada iblis yang menggoda, memberikan angan angan dan lain sebagainya kehidupan manusia bisa kacau. Itulah salah satu kisah dari Nabi Sulaiman as. Tentu banyak sekali bagian cerita dari seorang Rasul Allah yang mulia tersebut. Jika ada kesalahan dalam cerita maupun penulisan mohon dimaafkan dan semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah tersebut.
Sumber : wikipedia, suaranetizen dan berbagai sumber lainnya
Allah Ta'alaa kemudian mewahyukan kepada Nabi Sulaiman as, "Wahai Sulaiman, tidak ada baiknya jika iblis ditangkap". Tapi Nabi Sulaiman as tetap memohon, "Ya Allah, keberadaan mahluk terkutuk ini tidak ada kebaikan didalamnya".
Allah berfirman, "Jika iblis ditangkap maka banyak pekerjaan manusia yang akan ditinggalkan. Nabi Sualiman berkata, "Yaa Allah. aku ingin menangkap makhluk terkutuk ini selama beberapa hari saja. Allah menjawab, "Bismillah (dengan menyebut nama Nama Allah), tangkaplah iblis". Kemudian Nabi Sulaiman as, dapat menangkap iblis, mengikat dan memenjarakannya.
Sementara itu, Nabi Sulaiman as yang seorang raja agung ternyata dalam memenuhi kebutuhan rumah tangganya beliau lebih memilih makan dari hasil jerih payahnya sendiri yaitu dengan membuat kerajinan tas untuk dijual ke pasar. Beliau lebih memilih tidak makan dari uang kerajaan. Padahal menurut riwayat, tiap hari dapur kerajaan Nabi Sulaiman memasak 4000 unta, 5000 sapi dan 6000 kambing. Makanan itu dibagikan kepada masyarakat dan anggota kerajaan. Nabi Sulaiman pemimpin yang sederhana, yang makan dari hasil usahanya sendiri dengan menjual tas tas buatannya di pasar.
Nah, ketika iblis sudah ditangkap. Suatu pagi, Nabi Sulaiman as mengutus pekerjanya untuk menjual tas tas buatannya ke pasar. Namun ternyata mereka mendapati pasar tutup semua tak ada yang berjualan. Lalu mereka memberitahukan hal itu kepada Nabi Sulaiman as. Nabi Sulaiman as, bertanya :"Apa yang telah terjadi?" Pekerjanya menjawab, "Kami tidak tahu". Maka malam itu Nabi Sulaiman as, tidak makan hanya minum air saja.
Hari berikutnya, anak buah Nabi Sulaiman as kembali menuju pasar hendak menjual tas tas produksi Nabi Sulaiman as. Ternyata kembali mereka mendapati pasar masih sepi seperti kemarin. Pasar pasar pada tutup, orang orang menuju kuburan mengingat kematian, menangis dan meratap. Mereka sibuk mempersiapkan bekal menuju ke akhirat tanpa memperdulikan lagi keindahan duniawi.
Nabi Sulaiman as, yang heran dengan sikap masyarakat itu lalu bertanya kepada Allah, "Yaa Allah", apa yang sebenarnya telah terjadi? Kenapa orang orang tidak bekerja mencari nafkah? Lalu, Allah mewahyukan kepada Nabi Sulaiman, "Wahai Sulaiman, engkau telah menangkap iblis itu, sehingga akibatnya manusia tidak bergairah bekerja mencari nafkah. Bukankah sebelumnya telah KU_katakan kepadamu bahwa menangkap iblis tidak mendatangkan kebaikan.
Setelah mendapat jawaban dari Allah, maka Nabi Sulaiman as segera melepaskan iblis dari penjara. Keesokan harinya, orang orang kembali ke pasar, mereka membuka kiosnya masing masing. Orang orang kembali bersemangat bekerja mencari harta dunia untuk makan dan memenuhi kebutuhannya. Jadi ternyata kalau tidak ada iblis yang menggoda, memberikan angan angan dan lain sebagainya kehidupan manusia bisa kacau. Itulah salah satu kisah dari Nabi Sulaiman as. Tentu banyak sekali bagian cerita dari seorang Rasul Allah yang mulia tersebut. Jika ada kesalahan dalam cerita maupun penulisan mohon dimaafkan dan semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah tersebut.
Sumber : wikipedia, suaranetizen dan berbagai sumber lainnya
0 Comment "Kisah Nabi Sulaiman As Menangkap Iblis, Mengikat dan Memenjarakannya"
Post a Comment