Perbedaan Pengaruh Dan Hubungan Dalam Penelitian


Apa bedanya pengaruh dan hubungan?! Secara teori pengaruh meneliti pola kausalitas atau fungsi sebab akibat dari sebuah variabel atau lebih terhadap variabel lain berlandaskan teori tertentu. Dengan kata lain, terdapat variabel yang secara teoritik mempengaruhi (independent variabel) kemudian melihat efek dari variabel tersebut terhadap variabel lain yang dipengaruhi (dependent variabel). Sedangkan hubungan adalah mengukur derajat keeratan (korelasi) antara dua variabel baik yang sudah jelas secara literatur berhubungan atau sesuatu masalah yang akan diteliti. Namun analisis hubungan tidak menjelaskan arah hubungan dengan landasan teori baku.



Mereka yang sotoy biasanya menjawab: Oh, pengaruh itu satu arah, kalo hubungan dua arah. Hampir semua mahasiswa yang mau sidang tahu tentang hal ini, tetapi sayangnya kebanyakan dari mereka hanya sekedar tahu saja tetapi tidak mengerti. Apanya sich yang searah dan dua arah?! Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak percakapan berikut:

A : “Chui, tau ga apa bedanya teh tawar sama teh manis?!”

B : “Yach jelas lah teh manis itu dikasih gula, kalo teh tawar ngga.”

A : “Salah, Chui!!! Kalo teh manis ada sendoknya, kalo teh tawar ngga!!!”



Dasar !!! Orang jawab serius, dia malah main-main. Tapi, kalo dipikir-pikir benar juga sich. Sebenarnya penyebab teh itu bisa menjadi manis adalah gulanya. Semakin banyak kita memasukkan gula, maka semakin manislah rasa teh itu. Gula menjadi variabel X (sebab: masalah) dan rasa manis menjadi variabel Y (akibat: gejala). Inilah yang dinamakan PENGARUH: (X) berpengaruh terhadap (Y) >>> sebab akibatnya jelas dan berlaku hanya 1 arah saja >>> banyaknya gula berpengaruh terhadap tingkat kemanisan, (X) berpengaruh terhadap (Y), tetapi tidak dapat dibalik menjadi tingkat kemanisan berpengaruh terhadap banyaknya gula, (Y) berpengaruh terhadap (X).



Selain itu juga ternyata teh manis dan teh tawar berhubungan dengan ada atau tidaknya sendok yang menyertai gelasnya. Jika kita pergi ke restoran dan membeli teh manis, kemungkinan ada sendoknya. Dan sebaliknya, ketika kita menjumpai minuman teh bersendok, kemungkinan besar rasa teh itu manis >>> hubungan bersifat 2 arah: (X) berhubungan dengan (Y) dan (Y) juga berhubungan dengan (X).




Segala sesuatu yang berpengaruh pasti memiliki hubungan, tetapi segala sesuatu yang memiliki hubungan belum tentu memiliki pengaruh. Banyaknya gula BERPENGARUH terhadap tingkat kemanisan, tetapi tingkat kemanisan TIDAK BERPENGARUH terhadap banyaknya gula. Jika ada teh manis, KEMUNGKINAN teh tersebut mengandung gula. Dan tentu saja jika ada teh yang mengandung gula, KEMUNGKINAN rasanya manis. Manis atau tidaknya teh juga BERHUBUNGAN dengan ada atau tidaknya sendok. Jika ada teh manis, maka KEMUNGKINAN di gelasnya ada sendok, tetapi manis atau tidaknya teh TIDAK DAPAT MEMPENGARUHI banyaknya sendok.



Dalam statistika, metode yang paling cocok untuk mengukur hubungan adalah korelasi. Sedangkan metode yang paling umum untuk mengukur pengaruh adalah analisis regresi (regression analysis), atau analisis jalur (path analysis) dan variannya seperti cross-section, time series, panel data dan lainnya (tergantung dari skala data pada variabel dependen dan variabel independen). Sebagai contoh jika skala data pada variabel dependennya adalah kategorik, sedangkan skala data variabel independennya adalah numerik, maka statistika yang digunakan untuk mengukur pengaruh adalah analisis varians.



Berdasarkan konsep statistika, analisis korelasi atau hubungan untuk mengukur tingkat hubungan kedua variabel penelitian adalah bersifat tetap atau fix, baik variabel Y maupun variabel X. Sedangkan pada analisis regresi, variabel independen adalah fix, karena digunakan untuk mengukur respon terhadap variabel dependen yang random.



Untuk menghitung pengaruh, umumnya kita menggunakan regresi dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + bX. Jika Y = 2 + 0,1X, maka setiap kenaikan 1 X akan menaikkan Y sebesar 0,1 >>> X berpengaruh terhadap Y >>> Y = gejala dan X = masalah >>> Jika tidak menginginkan adanya gejala tertentu, maka kita dapat menghilangkan/mengurangi X!!! Tetapi dengan meningkatkan kinerja Y, belum tentu akan berpengaruh pada peningkatan kinerja X, karena sekali lagi: PENGARUH SIFATNYA 1 ARAH SAJA!!!



Berbeda dengan hubungan yang menggunakan korelasi, di sini kita hanya melihat sejauh mana atau seberapa besar hubungan antar variabelnya, tanpa melihat urutan sebab akibatnya. Anggap saja antara teh manis dan sendok memiliki koefisien korelasi r = 0.9. Hal ini berarti bahwa jika kita menemukan gelas teh dengan sendok, ada kemungkinan sebesar 90% bahwa teh tersebut merupakan teh manis. Atau, jika kita menemukan teh manis, maka ada kemungkinan sebesar 90% bahwa di gelas teh tersebut kita akan menemukan sendok.



Umumnya, dalam setiap penelitian dengan judul PENGARUH, si penulis juga tetap akan melihat seberapa besar korelasinya (melihat besarnya hubungan), tetapi dalam penelitian yang berjudul HUBUNGAN, umumnya tidak akan ditemukan hal-hal yang berkaitan dengan besarnya pengaruh. So, kalo ada yang nanya apa bedanya hubungan dan pengaruh, jangan bingung lagi yach. Ingat saja tentang bedanya teh manis dan teh tawar.



Note :

[1] PENGARUH, tidak harus memiliki keterkaitan namun mampu memberikan pengaruh terhadap objek yang dipengaruhi.  Biasanya digunakan untuk menghubungkan antara USAHA yang dilakukan oleh perusahaan dengan HASIL yang diperoleh oleh perusahaan, contoh : coba tanyakan kepada dosen pembimbing penulisan penelitian (skripsi/tesis), tau atau tidak.



[2] HUBUNGAN, antara objek satu dengan lainnya memiliki keterkaitan yang saling melengkapi. Digunakan untuk menghubungkan antara HASIL dengan HASIL, contoh : coba tanyakan kepada dosen pembimbing penulisan penelitian (skripsi/tesis), tau atau tidak.



Sumber : fandiprasetiyo, b0chun.com dan lain sebagainya.

11 Comments

  1. Terimakasih gan sangat membantu

    ReplyDelete
  2. Terima kasih 😊🤗

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. bagaimna jika contohnya judul nya adalah pengaruh saatu model terhadap satu benda namun di rumusan masalahnya di bandingkan dengan pengaruh model lain namun pada benda yang sama kemudian melihat perbedaannya ? apakah itu bisa

    ReplyDelete