Suatu ketika Malaikat Jibril
datang kepada Nabi SAW untuk menyampaikan Wahyu/Firman Allah QS Ibrahim
ayat 48 : “Yauma tubaddalul ardhu
ghairal ardhi was samaawaatu wa barazuu lillaahil waahidil qahhaar.” Artinya
adalah : “(Yaitu) pada hari (kiamat, ketika) bumi
diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya
(di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi
Maha Perkasa.”
Setelah menerima
wahyu tersebut, Nabi SAW berkata. “Wahai Jibril, bagaimana keadaan manusia pada
hari kiamat nanti??”
Malaikat Jibril
menceritakan bahwa semua manusia akan berkumpul di atas bumi yang putih, bumi
baru yang belum ada orang yang berbuat dosa di sana. Ketika terdengar suara
jahanam menggelegar satu kali, para malaikat berpegangan pada Arsy, dan
masing-masing berkata, “Wahai Tuhanku, aku tidak memohon kepada-Mu kecuali
(keselamatan) diriku!!”
Jibril menyatakan
bahwa saat itu gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Nabi SAW
bertanya, “Wahai Jibril, apa yang dimaksud dengan bulu yang
dihambur-hamburkan?”
Jibril berkata,
“Bulu yang dicabut kemudian dihamburkan (dilemparkan ke segala arah), dan
gunung menjadi cair karena takut kepada Jahanam.”
Jibril melanjutkan
penjelasannya, pada saat kiamat tersebut, jahanam didatangkan dengan
mengeluarkan satu suara yang menggelegar, tali kekangnya ditarik oleh 70.000
malaikat dan ia diberhentikan di hadapan Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung.
Allah berfirman, “Wahai Jahanam, bicaralah kamu!!”
Jahanam berkata,
“Laa ilaaha illallaah, demi Kemuliaan dan Kebesaran-Mu, Ya Allah, sungguh hari
ini saya akan menyiksa orang-orang yang makan rezeki-Mu tetapi tidak mau
menyembah-Mu. Tidak akan bisa (selamat) melewati saya, siapa saja yang tidak
mempunyai surat ijin!!”
Nabi SAW berkata,
‘Wahai Jibril, apakah surat ijin pada hari kiamat itu??”. Jibril berkata, “Wahai Muhammad, terimalah kabar gembira, sesungguhnya
umatmu telah memiliki surat ijin untuk hari kiamat itu. Ingatlah, orang yang
telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah (dengan tulus membaca kalimat
Tahlil : Laa ilaaha illallaah), itulah surat ijin untuk bisa melewati shirat
(titian, jembatan) jahanam dengan selamat (atau pada akhirnya ia ‘akan’ selamat
dari siksaan jahanam)…!!”
Nabi SAW berkata,
“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan ilham (kepada umatku) bahwa tidak
ada Tuhan selain Allah (Laa ilaaha illallaah)…!!”
Referensi : Dikutip dari berbagai sumber
Referensi : Dikutip dari berbagai sumber
0 Comment "Surat Ijin Melewati Jahanam "
Post a Comment