Mutiara Kalam
Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Khalifah yang memiliki nama asli Abdullah
bin Utsman (Abi Quhafah) bin Amir ini berkata:
Kegelapan itu
ada dalam 5 hal, sedangkan penerangnya juga 5
perkara,
1. Cinta pada dunia adalah gelap, sedangkan
lampunya adalah taqwa kepada Nya.
2. Dosa adalah kegelapan, sedangkan lampu
penerangnya adalah taubat.
3. Kubur adalah gelap, sedangkan lampu
penerangnya adalah kalimat Laa Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah.
4. Akhirat adalah gelap, sedangkan lampunya
adalah amal shaleh.
5. Titian jembatan di atas neraka adalah gelap,
sedangkan lampunya adalah yakin.”
Penjelasannya :
Pertama adalah
cinta dunia (hubb al-dunya). Rasulullah bersabda, "Cinta dunia adalah
biang segala kesalahan." (HR. Baihaqi). Manusia yang rakus materi duniawi,
ia akan melegalkan segala cara untuk meraih impiannya. Dia tidak takut
melakukan korupsi, menindas kaum lemah, dan sebagainya. Untuk meneranginya, Abu
Bakar memberikan pelita berupa takwa. Dengan takwa, manusia akan lebih terarah
secara positif menuju jalan Allah, yakni jalan kebenaran.
Kedua, berbuat
dosa. Kegelapan ini akan menjadi cerah dengan cara bertobat. Rasulullah
bersabda, "Sesungguhnya bila seorang hamba melakukan dosa satu kali, di
dalam hatinya timbul satu titik noda. Apabila ia berhenti dari berbuat dosa dan
memohon ampun serta bertobat, bersihlah hatinya. Jika ia kembali berbuat dosa,
bertambah hitamlah titik nodanya itu sampai memenuhi hatinya. Inilah ‘al-roon’
(penutup hati) sebagaimana disebutkan dalam Q.S. Al-Muthaffifin [83]: 14."
(HR. Ahmad)
Ketiga,
kegelapan kubur akan benderang dengan adanya siraj (lampu penerang) berupa
bacaan Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah. Sabda Nabi SAW,
"Barangsiapa membaca dengan ikhlas kalimat Laa ilaaha illallah, maka ia
akan masuk surga. Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulallah, apa wujud
keikhlasannya?’ Beliau menjawab, ‘Kalimat tersebut dapat mencegah dari segala
sesuatu yang diharamkan Allah kepada kalian.’"
Keempat, alam
akhirat sangatlah gelap. Untuk meneranginya, manusia harus memperbanyak amal
shalih. Q.S. Al-Bayyinah ayat 7-8 menyebutkan, orang yang beramal shalih adalah
sebaik-baik makhluk, dan balasan bagi mereka adalah Surga ‘Adn. Mereka kekal di
dalamnya. Untuk mewujudkannya, dituntut kepekaan sosial yang tinggi, leburnya
sifat egois, serta lenyapnya oportunitas untuk meneguk kesenangan pribadi tanpa
memedulikan penderitaan orang lain.
Kelima adalah shirath
(jembatan penyeberangan di atas neraka). Yaqin adalah penerangnya. Yaitu,
meyakini dan membenarkan dengan sepenuh hati segala hal yang ghaib, termasuk
‘kehidupan’ setelah mati (eskatologis). Dengan keyakinan itu, kita akan lebih
aktif mempersiapkan bekal sebanyak mungkin menuju alam abadi (akhirat).
Demikian lima
wasiat Abu Bakar as-Shidiq RA. Semoga kita termasuk pemegang kuat lima pelita
itu, sehingga menyibak kegelapan dan mengantarkan kita menuju kebahagiaan abadi
di surga. Aamiin
Sumber:
Nashoihul Ibad
0 Comment "Pelita Penerang Kegelapan Yang Mengantarkan Kita Menuju Kebahagiaan Abadi Di Surga"
Post a Comment