HIKAYAT RUMPUT TETANGGA

"Realitanya rumput tetangga tidak lebih hijau dari rumput kita." Kapan?
Kalau kita benar-benar bersyukur dan qonaah atas pemberian yang Allah ta'ala karuniakan kepada kita.

 
Kita masih setia menjadi "kontraktor" sementara rumah tetangga sudah lima.
Alhamdulillah.
Semoga di surga diberikan istana mutiara berongga yang 60 mil tingginya. Buat apa ber-rumah lima namun dalamnya kosong dari sholat dan ibadah lainnya.

Gaji masih 2 juta sementara tetangga sudah di atas 10 juta.
Alhamdulillah.
Semoga yang sedikit ini penuh berkah dan berfaedah. Buat apa gaji puluhan juta namun habis dihambur-hamburkan begitu saja.

Kendaraan masih sepeda motor sementara tetangga sudah mobil bermerk kuda yang diangkat dua kaki depannya.
Alhamdulillah. 
Kuda besi ini setia mengantar diri ke masjid untuk menghadiri sholat dan majelis ilmu. Apa faedahnya mobil mewah namun kegunaannya untuk mengantar pemiliknya ke DuSenTuk, Dugem Semalam Suntuk.

Hidung pesek, jerawatan plus rada hitam, sementara tetangga putih bersih, mancung lima senti.
Alhamdulillah. 
Biar begini rajin sholat, jago ngaji dan ingat mati. Buat apa bodi sempurna namun auratnya kemana-mana, sholat hanya dua hari raya, ngajinya pun masih Iqro' dua.

Konsumsi sehari-hari tahu tempe ikan asin plus sambel terasi, sementara tetangga selalu makanan ala Eropa.
Alhamdulillah. 
Biar tahu tempe ikan asin namun habis terus, sedikitpun tak tersisa kecuali duri ikannya. Buat apa makanan ala masakan Eropa namun selalu tersisa, lalu dibuang begitu saja. Tentu kata "mubazir" begitu dekat dengannya.

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah.
Segala puji hanya kepada Allah semata selamanya.
Semoga dimudahkan untuk senantiasa bersyukur dan qonaah atas segala kenikmatan dan pemberian yang Allah anugerahkan kepada kita.
Aamiin.

0 Comment "HIKAYAT RUMPUT TETANGGA"

Post a Comment