Keutamaan orang yang beri kebahagiaan pada orang lain dan mengangkat
kesulitan dari orang lain disebutkan dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah senantiasa menolong hamba selama ia menolong saudaranya.” (HR. Muslim
no. 2699).
Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang biasa membantu hajat saudaranya, maka Allah akan senantiasa menolongnya dalam hajatnya.” (HR. Bukhari no. 6951 dan Muslim no. 2580).
Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan
manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah
membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain,
membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan
bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai
daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.” (HR.
Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 13280, 12: 453. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana disebutkan dalam Shahih Al
Jaami’ no. 176).
Lihatlah saudaraku, bagaimana sampai membahagiakan orang lain dan melepaskan kesulitan mereka lebih baik dari i’tikaf di Masjid Nabawi sebulan lamanya. Al Hasan Al Bashri pernah mengutus sebagian muridnya untuk membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan. Beliau mengatakan pada murid-muridnya tersebut, “Hampirilah Tsabit Al Banani, bawa dia bersama kalian.” Ketika Tsabit didatangi, ia berkata, “Maaf, aku sedang i’tikaf.” Murid-muridnya lantas kembali mendatangi Al Hasan Al Bashri, lantas mereka mengabarinya. Kemudian Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Wahai A’masy, tahukah engkau bahwa bila engkau berjalan menolong saudaramu yang butuh pertolongan itu lebih baik daripada haji setelah haji?”
Lalu mereka pun kembali pada Tsabit dan berkata seperti itu. Tsabit pun
meninggalkan i’tikaf dan mengikuti murid-murid Al Hasan Al Bashri untuk
memberikan pertolongan pada orang lain. (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 294)
Rajinlah membuat orang lain bahagia dan bantulah kesusahan mereka. Hanya Allah yang memberi taufik. Referensi : Dikutip dari berbagai sumber |
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comment "Keutamaan Membuat Orang Lain Bahagia"
Post a Comment