Ketika
Orang memuji MILIKKU, aku bisa berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja. Bahwa
mobilku, rumahku, hartaku, putra-putriku hanyalah
titipan-NYA. Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya, MENGAPA DIA menitipkannya
kepadaku? UNTUK APA DIA menitipkan semuanya kepadaku?. Dan kalau bukan milikku,
apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik-NYA ini?
Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh-NYA? Malahan ketika diminta kembali, kusebut
itu MUSIBAH, UJIAN, PETAKA, dan apa saja. Untuk melukiskan, bahwa semua itu
adalah DERITA.
Ketika aku berdo'a, kuminta titipan
yang cocok dengan KEBUTUHAN DUNIAWI, Aku ingin lebih banyak HARTA, MOBIL, RUMAH,
POPULARITAS. Dan kutolak SAKIT dan KEMISKINAN.
Seolah semua DERITA adalah hukuman
bagiku. Seolah KEADILAN dan KASIH-NYA, harus berjalan seperti penyelesaian matematika
dan sesuai dengan kehendakku. Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita
itu menjauh dariku, Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku.
Oh, Betapa curangnya aku, Kuperlakukan
DIA seolah Mitra Dagangku!, Kuminta DIA membalas perlakuan baikku dan menolak
keputusan-NYA yang tidak sesuai dengan keinginanku. Ya... ALLAH...
Astaghfirullaah. Padahal setiap
hari kuucapkan, Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU ya ALLAH, AMPUNI AKU, Ya...
ALLAH...
Astaghfirullaah. Ya ALLAH, ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur
dalam setiap keadaan dan menjadi bijaksana, mau menuruti kehendakMU saja Ya ALLAH. Sebab aku yakin ENGKAU akan memberikan anugerah dalam hidupku. KEHENDAKMU adalah yang ter BAIK bagiku.
Ketika aku ingin hidup KAYA, aku
lupa, bahwa HIDUP itu sendiri adalah sebuah KEKAYAAN. Ketika aku berat untuk
MEMBERI, aku lupa, bahwa SEMUA yang aku miliki juga adalah PEMBERIAN. Ketika
aku ingin jadi yang TERKUAT, aku lupa, bahwa dalam KELEMAHAN, ALLAH memberikan
aku KEKUATAN. Ketika aku takut Rugi, Aku lupa, bahwa HIDUPKU adalah sebuah
KEBERUNTUNGAN, karena AnugerahNYA.
Ternyata hidup ini sangat indah,
ketika kita selalu BERSYUKUR kepadaNYA. Bukan karena hari ini INDAH kita
BAHAGIA. Tetapi karena kita BAHAGIA, maka hari ini menjadi INDAH.
Ya ALLAH muliakanlah akhlak kami,
tuntun dan bimbing kami agar bisa menjadi hamba yang bertaqwa. Karuniakanlah
kepada kami akhir kehidupan yang baik "Husnul khatimah"
Aamiin yaa mujiibassaayliin.
Referensi : Dikutip dari berbagai sumber
Aamiin yaa mujiibassaayliin.
Referensi : Dikutip dari berbagai sumber
0 Comment "Hidup Itu Seperti UAP, Yang Sebentar Saja Kelihatan, Lalu Lenyap !"
Post a Comment