Jagalah Diri Dari Saling Menyakiti Dan Melukai Terhadap Sesama

Apakah mereka merasa sudah banyak amalannya, sehingga tidak ada ketakutan menyakiti sesama saudara? Apakah mereka merasa aman dari api neraka, sehingga mudah sekali menggunjing, memfitnah dan membuka aib saudaranya? Apakah mereka punya jaminan surga, sehingga menganggap nyawa muslim itu tiada harganya ? Apakah seperti itu Rasulullah mengajarkan ummatnya ? 

Demi Allah... Sungguh sama sekali tidak !
Rasulullah adalah pribadi yang lembut dan pemurah. Dalam sebuah riwayat beliau menyebutkan :
Seandainya aku disuruh memilih untuk ummatku, pasti aku akan terus memilih yang lebih mudah, maka Mudahkanlah jangan kalian persulit, berilah kabar gembira bukan ancaman yang menakutkan (sehingga membuat mereka lari). 


Saudara-saudariku,
Nabi kita adalah pribadi yang agung, beliau lebih mengutamakan kebahagiaan ummatnya dibanding kebahagiaannya pribadi. Beliau lebih memilih sakit, tersiksa dan terhina, asalkan ummatnya bisa bahagia, tenang damai dan kelak bersamanya di surga. Seandainya Rasulullah seorang yang berwatak keras, otoriter, kejam dan menakutkan. Sungguh tidaklah kijang berani menangis memohon bantuannya saat di buru seseorang, namun beliau sudi menjadi jaminannya. Adakah pemimpin mau menanggung jawabkan dirinya dengan seEkor hewan seperti kijang ??? Rasulullah memeluk mesra pelepah kurma yang menangis menahan rindu kepadanya.
 

Jangan salahkan miras. Tindak kriminal terjadi lebih karena kehidupan yang keras. Padahal andai mau melihat dengan nurani, kebanyakan pelaku kriminal mengaku lebih berani setelah dicekoki barang ini. Jangan tuding rok mini penyebab pelecehan. Orang yang pada dasarnya bejat tak pernah memilih-milih pakaian korban. Padahal kenyataannya pengguna rok mini lebih berpotensi dipelototi, sementara yang menutup aurat lebih merasa aman dari gangguan. Soal komunis jangan termakan hasutan, sebab sejarah konon telah dibelokkan. Padahal saksi kekejaman masih banyak yang hidup hingga sekarang, belum begitu pikun untuk sekadar kesaksian. Soal gerakan kiri, kami katanya jangan mengomentari hal yang tidak kami pahami. Padahal cap wahabi bisa begitu mudah mereka sematkan, sementara belum tentu juga mereka paham atau baca sejarahnya hingga khatam. Jangan bawa-bawa Arab, ini bumi nusantara. Padahal Al-qur'an kita masih sama, belum diubah ke tulisan Jawa, Bugis, ataupun sansekerta. Jenggot itu identik teroris, celana tak isbal itu sudah tak relevan. Padahal ketika jenggot dan joger jadi trend kekinian, mereka pun ikutan. Hukum cambuk itu sadis, maling dipotong jari itu barbar. Padahal ketika ada begal tertangkap, maka mereka di garis depan teriak-teriak "bakar!" 

Kawan, coba kita perhatikan. Jangankan bercadar, berhijab syar'i pun masih jadi buah bibir. Jangankan merapatkan kaki dalam saf, meluruskan kiblat pun mereka cibir. Jangankan sunnah, perintah alqur'an saja mereka mangkir. Budaya merusak mereka welcome, tatanan agama dipikir-pikir.
Kawan, coba kita simpulkan. Inilah dunia dengan standar mereka. Siapa mereka? padahal masih saudara. Mereka mengusung kebebasan berpendapat, tapi ketika kita berbeda maka mereka siap menghujat.
Kawan, coba kita renungkan. Ketika tak jelas lagi siapa di balik topeng kebenaran, seperti memilih batman atau superman. Bingung kubu mana di jalan keselamatan, seperti memilih antara captain amerika ataukah ironman.

Saudara-saudariku,
Ingat.... kita bukanlah pelepah kurma. Kita bukanlah seekor kijang. Kita adalah manusia..! Ummat Rasulullah... Ummat yang dirindukannya... Maka bershalawat dan salam-lah kepada beliau. Jagalah diri dari saling menyakiti dan melukai. Sungguh betapa Indahnya jika muslim dan muslim yang lain menguatkan tali persaudaraannya. Hargailah perjuangan dan kasih Rasulullah kepada Ummatnya. Dan sekecil apapun perbuatan di dunia pasti ada balasannya. Semoga Allah menguatkan ummat Islam. Dan melindungi seluruh muslim dan muslimah...
Aamiin...

Sumber: Im_Moeslim

0 Comment "Jagalah Diri Dari Saling Menyakiti Dan Melukai Terhadap Sesama"

Post a Comment