8 PILAR PERSEPSI KONSUMEN
A. Pengertian Persepsi
Pendapat
beberapa ahli tentang pengertian persepsi antara lain sebagai berikut :
Menurut
Machfoedz (2005:41) persepsi
adalah proses pemilihan, penyusunan, dan penafsiran informasi untuk mendapatkan
arti. Seseorang menerima informasi melalui pancar indra. Masukan informasi
merupakan rasa yang diterima melalui salah satu organ panca indra. Ketika
seseorang mendengar iklan, melihat orang lain, mencium bau sedap dan
sebaliknya, atau menyentuh sesuatu barang barang, ia mendapat masukan
informasi.
Menurut
Schiffman dan Kanuk (2004) persepsi adalah proses yang dilakukan individu
untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimulasi ke dalam gambar yang berarti
dan masuk akal mengenai dunia.
Menurut Stephen
P. Robbins (1998),
persepsi adalah suatu proses pengorganisasian dan pemaknaan terhadap
kesan-kesan sensori untuk memberi arti pada lingkungannya.
Menurut Milton
(1981)
persepsi adalah proses seleksi, organisasi dan interpretasi stimulus yang
berasal dari lingkungan.
Menurut Kotler
(2008:179)
persepsi adalah proses di mana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan,
masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Poin utamanya
adalah bahwa persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga
pada hubungan ransangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi dalam
setiap diri kita. Seseorang mungkin menganggap wiraniaga yang berbicara dengan
cepat bersifat agresif dan tidak jujur, orang lain mungkin menganggapnya rajin
dan membantu. Masing-masing orang akan merespon atau memberikan tanggapan
secara berbeda terhadap wiraniaga.
B. Prinsip
Persepsi
Menurut
Schiffman dan Kanuk (2004 : 253), ada tiga prinsip paling dasar mengenai
pengelompokkan persepsi konsumen yaitu:
1.
Figur dan Dasar
Stimuli
yang kontras dengan lingkungan akan cenderung lebih diperhatikan. Karena orang
cenderung mengorganisasikan persepsi mereka ke dalam hubungan figur dan dasar.
Iklan harus direncanakan dengan teliti untuk memastikan agar stimuli yang
mereka harapkan mendapat perhatian dan dipandang sebagai figur dan bukan
sebagai dasar, karena figur lebih menonjol dari pada dasar. Stimuli tidak akan
optimal bila latar belakang iklan mengurangi arti produk
2.
Pengelompokkan
Individu
cenderung mengelompokkan stimuli membentuk gambar atau kesan yang menyatu.
Persepsi mengenai stimuli sebagai kelompok atau potongan-potongan informasi
lebih mempermudah ingatan untuk mengingat kembali. Pengelompokkan dapat
menyatakan secara tidak langsung arti-arti tertentu yang diinginkan terkait
dengan produk mereka. Contoh, sebuah iklan teh dapat mempertunjukkan keluarga
yang harmonis berkumpul dengan kehangatan dan suasana santai dalam rumah. Maka
keseluruhan suasana yang secara tidak langsung dinyatakan oleh pengelompokkan
stimuli menyebabkan konsumen menghubungkan, bahwa meminum teh tersebut identik
dengan suasana santai, hangat, dan dapat membuat keluarga berkumpul dirumah
menjadi lebih akrab.
3.
Penyelesaian
Penyajian
pesan iklan yang tidak lengkap, “meminta” untuk dilengkapi oleh para konsumen.
Dan tindakan melengkapi itu sendiri membantu untuk melibatkan mereka lebih
dalam pada pesan itu. Itulah sebabnya banyak iklan dengan sengaja meminta
keikutsertaan penonton pada iklan-iklan mereka. Sehingga orang yang melihat
iklan tersebut menjadi penasaran dan tertarik mencoba produk tersebut.
Menurut
Renie Kurniati 2010 unsur-unsur atau prinsip dari persepsi yaitu:
1. Sensation, merupakan
Rangsangan langsung dari organ-organ yang mempunyai sensor untuk menanggapi
rangsangan sederhana tersebut.
2. Absholute
Threshold,
adalah tingkatan yang paling rendah dimana seseorang dapat mengalami sensasi tersebut.
3. Differential Threshold, merupakan
perbedaan kecil yang dapat dideteksi oleh dua rangsangan yang sangat mirip.
4. Subliminal
Perception,
adalah persepsi terhadap stimulus yang diberikan dibawah tingkat ambang
rangsang sehingga penerima tidak sadar akan adanya stimulus itu.
Menurut
Allport (dalam Mar’at, 1991) ada tiga aspek/prinsip persepsi pada
hakekatnya merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen, yaitu:
1. Komponen
kognitif, yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang
dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan
terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang obyek sikap tersebut.
2. Komponen
afektif, yaitu afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi
sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau
sistem nilai yang dimilikinya.
3. Komponen
konatif, yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang
berhubungan dengan obyek sikapnya.
C. Tujuan
Persepsi
Tujuan
dari adanya persepsi konsumen, antara lain yaitu
1.
Pengenalan
Pengenalan
akan suatu objek, jelas, gerakan, intensitas (seperti: volume yang meningkat)
dan aroma adalah suatu petunjuk yang akan mempengaruhi persepsi. Konsumen
menggunakan petunjuk tersebut untuk mengidentifikasi produk dan merek. Bentuk
kemasan sebuah produk seperti bentuk luar sabun cair Lux misalnya akan dapat
mempengaruhi persepsi. Kemudian warna adalah suatu pertunjukan yang lain, dan
warna memegang peran kunci terhadap persepsi konsumen.
2.
Rangsangan
Apa
yang diterima konsumen dapat juga bergantung pada kemudahan rangsangan atau
tarif yang mengejutkan (shock value).
Peringatan grafis akan bahayanya menggunakan sebuah produk akan diterima lebih
cepat dan selalu diingat bahkan lebih akurat dibandingkan peringatan yang
kurang mudah atau peringatan yang berupa teks tertulis.
3.
Membentuk Sikap
Berperan
dalam penerimaan rangsangan, mengaturnya, dan menterjemahkan atau menginterprestasikan
rangsangan yang sudah teratur itu untuk mempengaruhi perilaku dan membentuk
sikap konsumen. Konsumen melihat apa yang mereka harapkan untuk melihat dan apa
yang mereka harapkan untuk melihat tergantung pada kepercayaan umum dan
stereotip. Dan karena setiap kelompok (segmen) dan individu memiliki
kepercayaan umum dan stereotype yang
berbeda-beda sehingga menimbulkan persepsi terhadap suatu lingkungan pemasaran
juga menjadi beragam. Oleh karena itu, marketer
harus menyadari perbedaan tersebut agar dapat menyesuaikan stimuli pemasaran
(yakni iklan, kemasan, harga, dan lain-lain) dengan persepsi mereka sehingga
sesuai dengan segmen yang ditargetkan.
Menurut
Marr (1982) tujuan persepsi ialah memberikan gambaran internal mengenai
informasi dunia luar.
Menurut
Lutfi Fauzan (2009) tujuan persepsi ada 2, yaitu :
1.
Untuk menilai suatu keadaan dan mengenali apa yag tengah kita amati.
2.
Untuk bertindak sesuai dengan rangsangan yang tertangkap oleh indra.
D. Fungsi Persepsi
Menurut
Ilhan Purnama (2016) fungsi dari persepsi yaitu: persepsi dapat membantu
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian terhadap suatu produk. Dimana
seorang konsumen akan meninjau lebih lanjut mengenai pandangan mereka akan
suatu produk yang dikiranya pantas atau tidaknya untuk dibeli. Dengan
mempertimbangkan resiko-resiko apa saja yang kemungkinan akan diterima setelah
melakukan keputusan pembelian produk.
Menurut
Nita Amelia (2011) fungsi dari persepsi yaitu :
1. Pemaparan
adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh para pemasar untuk menyampaikan
stimulus kepada konsumen. Stimulus yang datang kesalah satu panca indera
konsumen disebut sensasi.
2. Perhatian
merupakan kapasitas pengolahan yang dialokasikan konsumen terhadap stimulus
yang masuk.
3. Pemahaman
merupakan interpretasi terhadap makna stimulus (berupa pengelihatan, bau, rasa,
suara, dan teksture/ bentuk).
4. Penerimaan
merupakan penyimpulan dari gambaran konsumen terhadap suatu produk. Biasanya
setelah melihat, memperhatikan, dan memahami stimulus, konsumen kemudian akan
melakukan penyimpulan stimulus atau persepsi terhadap suatu citra produk.
5. Retensi
adalah proses memindahkan informasi atau stimulus ke memori jangka panjang.
Interpretasi yang akan disimpan dalam memori konsumen nantinya dapat
mempengaruhi persepsi terhadap stimulus yang baru. Retensi merupakan pengalihan
makna stimulus dan persuasi ke ingatan jangka panjang.
E. Metode Persepsi
Menurut
Sunaryo (2004 : 98) syarat-syarat terjadinya persepsi adalah sebagai berikut
:
1.
Adanya
objek yang dipersepsi, dalam hal ini yaitu konsumen atau masyarakat pengguna.
2. Adanya
perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu kesiapan dalam
mengadakan persepsi
3.
Adanya
alat indera (receptor) sebagai alat
untuk menerima stimuli
4. Saraf
sensory sebagai alat penerus stimulus menuju ke otak yang kemudian sebagai alat
untuk mengadakan respon.
5.
Proses
Persepsi Pemrosesan persepsi ialah suatu deret atau seri kegiatan dimana
rangsangan atau stimuli dipahami, diubah menjadi informasi dan disimpan. Pada
dasarnya persepsi merupakan proses hidup sebagai makna yang kita hubungkan
berdasarkan pengalaman masa lampau, rangsangan yang kita terima melalui panca
indera.
Menurut
Eci Mirnawati (2010) strategi atau cara membentuk persepsi konsumen, yaitu:
1.
Perusahaan
harus mengetahui kebutuhan dan keinginan pasar sasarannya tersebut, misalnya
motif konsumen dalam membeli produk dan manfaat (inti ataukah tambahan) produk
yang dibelinya tersebut.
2.
Mencari
tahu bagaimana proses pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk. Proses
ini biasanya didahului oleh munculnya kebutuhan yang dirasakan konsumen,
kemudian konsumen akan mencari informasi yang nantinya akan muncul kriteria
evaluasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi produk alternatif produk.
3.
Konsumen
akan melakukan evaluasi terhadap masing-masing alternatif produk dan memilih
salah satu produk yang dianggap paling baik.
4.
Konsumen
akan melakukan pemilihan toko dan melakuakn pembelian. Namun demikian, tidak
semua pembelian mealalui tahap keputusan diatas. Dalam memprediksi faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam memuputuskan pembelian, memilih cara pelayanan
penjualan yang tepat dan menentukan saluran distribusi yang akan dipergunakan ;
5.
Membangun
citra yang baik dalam benak konsumen, baik citra merek maupun citra perusahaan.
Untuk membengun citra merek atau perusahaan yang baik, perlu memperhatikan
proses informasi yang membentuk persepsi konsumen tentang produk perusahaan.
Terbentuknya persepsi tersebut dimulai oleh perusahaan, baik berupa iklan,
penampilan produk ataupun pengemasan (packing).
Jika rangsangan tersebut dapat menarik perhatian konsumen, mereka akan
memproses interpensi atau rangsangan yang diterima. Persepsi akan baik atau
positif, jika ransangan tersebut mempunyai arti baik. Demikian pula sebaliknya
6.
Dan
langkah yang terkahir untuk dapat memuaskan konsumen adalah menimbulkan
kesadaran diantara semua bagian (unit) yang ada dalam perusahaan akan pentingnya
kepuasan konsumen, bagi kelangsungan hidup perusahaan.
F. Tahapan
Persepsi
Menurut
Sunaryo (2004) persepsi melewati tiga proses tahapan, yaitu :
1. Proses
fisik (kealaman), yaitu proses stimulus mengenai alat indera
2. Proses
fisiologis, yaitu stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh saraf
sensoris ke otak
3. Proses
psikologis, yaitu proses dalam otak sehingga individu menyadari stimulus yang
diterima.
Menurut
Eric Pramono (2016) proses tahapan pembentukan persepsi dapat dihasilkan
melalui tiga langkah. Ketiga langkah tersebut adalah:
1.
Terjadinya stimulasi alat indera (sensory
stimulation)
Pada
tahap pertama, alat-alat indera kita distimulasi oleh rangsangan dari luar.
Rangsangan dapat diterima oleh kelima alat indera kita secara bersamaan, mulai
dari suara musik yang kita dengar, pemandangan alam yang kita lihat, rasa manis
dari kue yang kita makan, aroma parfum orang yang kita cium, hingga keringat
yang mengucur ketika cuaca panas.
2.
Pengaturan stimulasi terhadap alat indera
Di
tahap kedua, rangsangan-rangsangan yang diterima oleh alat indera diatur.
Meskipun kelima indera kita menerima stimulasi setiap detik, namun hanya
hal-hal tertentu yang membuat kita tertarik untuk membuat persepsi atas
stimulasi tersebut. Pada tahap inilah syaraf dan otak kita melakukan pengaturan
atas jutaan stimulasi yang dirasakan oleh indera kita tersebut.
3.
Penafsiran – Evaluasi stimulasi alat indera
Langkah
ketiga merupakan proses subjektif yang melibatkan evaluasi di pihak penerima.
Penafsiran dan evaluasi tidak semata-mata didasarkan pada rangsangan luar,
namun juga dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal pembentuk
persepsi.
Menurut
Boyd, Walker, dan Larreche, (2000:133) proses persepsi terdiri dari :
1. Seleksi
Perseptual
Seleksi
perceptual terjadi ketika konsumen
menangkap dan memilih stimulus berdasarkan pada psychological set yang dimilikinya. Psychological set yaitu berbagai informasi yang ada dalam memori
konsumen. Sebelum seleksi persepsi terjadi, terlebih dahulu stimulus harus
mendapat perhatian dari konsumen. Oleh karena itu ada dua proses yang termasuk
ke dalam defenisi seleksi yaitu perhatian (attention)
dan pesepsi selektif (selective
perception).
2. Organisasi Persepsi
Organisasi
persepsi (perceptual organization)
berarti bahwa konsumen mengelompokan informasi dari berbagai sumber ke dalam
pengertian yang menyeluruh untuk memahami lebih baik dan bertindak atas
pemahaman itu.
3. Interprestasi
Perseptual
Proses
terakhir dari persepsi adalah memberikan interprestasi dan stimulus yang
diterima oleh konsumen. Setiap stimulus yang menarik perhatian konsumen baik
disadari atau tidak disadari, akan diinterprestasi oleh konsumen. Dalam proses
interprestasi konsumen membuka kembali berbagai informasi dalam memori yang
telah tersimpan dalam waktu yang lama (long-
term memory) yang berhubungan dengan stimulus yang diterima. Informasi
dalam long- term memory akan
membentuk konsumen untuk mengiterprestasikan stimulus.
Menurut
Ilham Purnama (2016) tahapan-tahapan pembentukan suatu persepsi yaitu:
1.
Keterbukaan/exposure
Exposure
terjadi ketika suatu rangsangan datang dalam jangkauan saraf penerima indera
kita. Seseorang bisa diexpose hanya untuk sebagian kecil dari stimuli
(rangsangan) yang tersedia, biasanya rangsangan dimana seseorang terbuka akan
terseleksi dengan sendirinya. Artinya seseorang akan berhati-hati penuh
kesabaran mencari keterbukaan stimuli tertentu dan menghindari lainnya.
2.
Perhatian
Perhatian
terjadi ketika stimulus menggerakan satu atau lebih panca indera sehingga
sensasi yang dihasilkan dapat mengarah langsung ke otak untuk diproses.
Seseorang secara terus menerus ter-exposed
terhadap ribuan kali melebihi stimuli yang bisa mereka proses. Suara yang
keras, warna yang mencolok, sinar yang menyilaukan dapat menimbulkan perhatian.
Perhatian selau terjadi berkaitan dengan situasi, antar individu mungkin akan
menaruh perhatian dengan tingkatan yang berbeda-beda terhadap stimulus yang
sama dalam situasi yang berbeda. Pada dasarnya perhatian ditentukan oleh tiga
faktor, yaitu : stimulus, individual dan situasi.
3.
Interpretasi
Interpretasi
merupakan pemberian arti/makna terhadap suatu sensasi. Interpretasi adalah
suatu pola yang dibentuk dari karakteristik stimulus, individual dan
situasional. Jadi seluruh pesan termasuk konteks dimana kita menerima pesan
mempengaruhi interpretasi yang kita buat, seperti kepercayaan kita terhadap
suatu produk dipengaruhi oleh pengetahuan kita tentang kemampuan dari
perusahaan yang memproduksinya, tentang harga dan kualitasnya, serta darimana
asal produk itu dibuat dan dijualnya.
G. Faktor-faktor yang Memengaruhi Persepsi
Menurut
Shiffman dan Kanuk (1997) faktor yang dapat memengaruhi persepsi yaitu :
1.
Faktor
stimulus, yaitu karakteristik secara fisik seperti ukuran, berat, warna atau
bentuk. Tampilan suatu produk baik kemasan maupun karakteristik akan mampu menciptakan
suatu rangsangan pada indra manusian, sehingga mampu menciptakan sesuatu
persepsi mengenai produk yang dilihatnya.
2.
Faktor
individu, yang termasuk proses didalamnya bukan hanya pada panca indra akan
tetapi juga pada proses pengalaman yang serupa dan dorongan utama serta harapan
dari individu itu sendiri.
Menurut
Robbins (2006:89) faktor-faktor yang memengaruhi terbentuknya suatu persepsi,
yaitu :
1.
Pelaku Persepsi
Bila
seorang individu memandang pada satu obyek dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya,
penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik dari pribadi ke perilaku
persepsi individu itu. Diantara karakteristik pribadi yang lebih relevan yang
mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman
masa lalu, dan pengharapan (expectation).
2.
Target dan Obyek
Karakteristik
dari target yang akan diamati dapat dipengaruhi apa yang dipersepsikan gerakan,
bunyi, ukuran, dan atribut-atribut lain dari target membentuk cara kita
memandangnya. Karena target tidak dipandang dalam keadaan tersolasi, hubungan
suatu target dengan latar belakangnya mempengaruhi persepsi, seperti
kecenderungan kita untuk mengelompokkan benda-benda yang berdekatan atau mirip.
3.
Situasi
Penting
bagi kita melihat konteks obyek atau pariwisata. Unsur-unsur lingkungan sekitar
memengaruhi persepsi kita. Waktu adalah di mana suatu obyek atau peristiwa itu
dilihat agar dapat mempengaruhi perhatian, seperti juga lokasi, cahaya, panas,
atau setiap jumlah faktor situasional.
Hasminee
Uma (2013) faktor-faktor yang memengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi
2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal, dengan penjelasan sebagai berikut
:
1.
Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat
dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :
a.
Fisiologis.
Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini
akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap
lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang
berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
b.
Perhatian.
Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau
memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek.
Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga
berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
c.
Minat.
Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi
atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual
vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu
dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
d.
Kebutuhan
yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu
mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan
dirinya.
e.
Pengalaman
dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti
sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui
suatu rangsang dalam pengertian luas.
f.
Suasana
hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang
dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
2.
Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari
linkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut
dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan
mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu
faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :
a.
Ukuran
dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin
besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini
akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu
obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
b.
Warna
dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih
mudah dipahami (to be perceived)
dibandingkan dengan yang sedikit.
c.
Keunikan
dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang
dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan
banyak menarik perhatian.
d.
Intensitas
dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila
lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat.
Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi
persepsi.
e.
Motion
atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang
memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
H. Indikator Persepsi
Menurut
Assael (2001: 256), indikator persepsi ada tujuh, yaitu:
1.
Kinerja
Melibatkan
berbagai karakteristik operasional utama, misalnya karakteristik operasional
mobil adalah kecepatan, akselerasi, sistem kemudi dan kenyamanan. Pelanggan mempunyai
sikap yang berbeda dalam menilai atribut-atribut kinerja tersebut karena faktor
kepentingan pelanggan berbeda satu sama lain.
2.
Pelayanan
Mencerminkan
kemampuan toko dalam memberikan pelayanan kepada konsumen terkait dengan produk
yang dipasarkan. Semakin baik pelayanan yang diberikan toko kepada konsumen,
semakin baik pula penilaian konsumen terhadap image toko itu.
3.
Ketahanan
Mencerminkan
daya tahan produk tersebut, apakah produk tersebut tahan lama atau tidak.
Konsumen akan merasa nyaman dalam membeli suatu produk apabila produk tersebut
telah benar-benar teruji dan tahan lama.
4.
Keandalan
Konsistensi
dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke pembelian
berikutnya. Jika konsumen melakukan pembelian suatu produk, kemudian melakukan
pembelian berulang terhadap produk tersebut dan merasakan kepuasan yang sama
atas kinerja produk itu, maka produk itu dikatakan mempunyai keandalan.
5.
Karakteristik produk
Fitur-fitur
yang terdapat pada suatu produk yang dapat membedakannya dari produk
pesaingnya, dan fitur tersebut bisa menjadi nilai lebih di mata konsumen.
Misalnya, Yamaha Mio memiliki mesin dengan kapitas 115 cc yang tidak dimiliki
motor lain, sehingga akan memberikan nilai lebih produk itu bagi konsumen.
6.
Kesesuaian dengan spesifikasi
Merupakan
pandangan mengenai kualitas proses manufaktur sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan dan teruji. Konsumen akan merasa dibohongi apabila produk yang
mereka gunakan tidak sesuai dengan spesifikasi kualitas yang ditawarkan perusahaan,
sehingga akan memberikan penilaian yang buruk badi produk tersebut.
7.
Hasil
Mengarah
pada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika
perusahaan tidak dapat menghasilkan “hasil akhir” produk yang baik maka
kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut kualitas lain yang
penting yang dapat menarik perhatian konsumen.
Semoga
Bermanfaat dan Berguna Bagi Teman-Teman Semua sebagai Bahan Referensi, Terima
Kasih.
Sumber
Referensi : Dikutip, Diambil, Disadur, dari Berbagai Sumber.
test
ReplyDeleteNumpang promo ya Admin^^
ReplyDeleteayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
dengan minimal deposit hanya 20.000
add Whatshapp : +85515373217 ^_~